A.
PENGERTIAN
Perekonomian
terbuka adalah sebuah perekonomian yang berinteraksi secara bebas dengan
perekonomian lain di seluruh dunia.
B.
PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN KEGIATAN
EKONOMI
Ekspor adalah
berbagai macam barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri lalu dijual di
luar negeri.
Impor adalah
segenap barang dan jasa yang dibuat di luar negeri yang dijual di dalam negeri.
Ekspor neto
adalah selisih total nilai di kurang total nilai impor
(NX = EX – IM)
Faktor yang menentukan Ekspor, Impor dan Ekspor Neto
1.
Selera konsumen terhadap
barang-barang produksi dalam negeri dan luar negeri.
2.
Harga barang-barang di dalam dan
luar negeri.
3.
Kurs yang menentukan jumlah mata
uang domestik yang dibutuhkan untuk membeli mata uang asing.
4.
Pendapatan konsumen di dalam dan
luar negeri.
5.
Ongkos angkutan barang antarnegara.
6.
Kebijakan pemerintah mengenai
perdagangan internasinal.
C.
SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN
PEREKONOMIAN TERBUKA
Pengeluaran
aggregate dalam perekonomian terbuka ada 5 jenis pengeluaran :
1.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke
atas ( Cdn )
2.
Investasi perusahaan ( I )
3.
Pengeluaran pemerintah ke atas (G)
4.
Ekspor (x)
5.
Impor (m)
Sehingga
pengeluaran agregatnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
(AE = Cdn + I +
G + X + M)
D.
DAMPAK POSITIF EKSPOR IMPOR :
1.
Meningkatkan hubungan antar negara
2.
Meningkatkan neraca perdagangan
3.
Meningkatkan kegiatan ekonomi
4.
Memenuhi kebutuhan akan barang
konsumsi
5.
Mengurangi pengangguran
6.
Memperluas lapangan pekerjaan
7.
Meningkatkan cadangan devisa
klik2
E.
DAMPAK NEGATIF EKSPOR IMPOR :
1.
Terjadinya tingkat persaingan yang
tinggi didalam perdagangan, baik berupa harga, mutu, dan kualitas barang sangat
menentukan.
2.
Menimbukan kelangkaan barang di
dalam negeri
3.
Konsumerisme
4.
Menyebabkan eksploitasi besar –
besaran sumber daya alam
F.
SYARAT KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN
TERBUKA
1.
Penawaran agregat sama dengan
pengerluaran agregat.
Dalam
perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjual-belikan di dalam negeri
terdiri dari dua golongan barang, yaitu
:
a.
Yang di produksi di dalam negeri dan
meliputi pendapatan nasional (Y)
b.
Yang di impor dari luar negeri.
2.
Suntikan dan bocoran dalam
perekonomian terbuka
Dalam
pendekatan suntikan bocoran untuk menentukan keseimbangan pendapatan nasional
dalam perekonomian terbuka diperlukan untuk pencapaian dalam kesamaan, yaitu
pendapatan nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan
serta pendapatan nasional yang mengalir ke sektor rumah tangga dikurangi pula
oleh pajak pendapatan individu. Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan
disposebel (Yd).
G.
KESEIMBANGAN DALAM PEREKONOMIAN
TERBUKA
1.
Apabila dimisalkan perekonomian
tersebut terdiri dari tiga sektor maka keseimbangan pendapatan nasional Y = C +
I + G
Apabila
perekonomian ini berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua aliran
pengeluaran baru, yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah pengeluaran
agregat manakala impor akan mengurangi pengeluaran agregat .
2.
Jadi jika dari perekonomian tertutup
ke perekonomian terbuka maka pengeluaran aggregatnya akan berubah menjadi AE =
C + I + G + ( X – M )
Negara
Indonesia termasuk negara dengan system perekonomian terbuka. Indonesia
memiliki rasio ekspor terhadap PDB sebesar 30% sebelum terjadinya krisis
global. Sedangkan di tahun 2009 angka tersebut naik sebesar USD 13.33 miliar. Dalam hal ini ekspor
non-migas masih mendominasi diataranya batubara, kelapa sawit, dan karet.
Ketiga komoditas tersebut menyumbang sebesar USD34 miliar. Ekspor migas hanya berkisar 19 miliar
saja (berdasarkan data pada Desember
2009).
klik3
Tidak banyak data yang saya dapatkan
untuk negara India. Indikator sebuah negara untuk masuk dalam kategori
perekonomian terbuka adalah adanya jalinan kerjasama bilateral atau
multilateral dengan negara lain. Dalam
artikel yang saya baca salah satu perusahaan India yaitu Tata Steel mengakuisisi
Krakatau stell milik Indonesia. Selain itu Tata Steel juga telah mengakuisisi
sebagian pertambangan batu bara milik perusahaan Bumi Resources ( milik
kelompok Bakrie ). India juga sedang gencar memasarkan motor Pulsar yang
diproduksi kelompok usaha Bajaj. Dengan data tersebut maka saya memasukkan
India kedalam negara dengan system perekonomian semi terbuka. 32% dari PDB
adalah kontribusi dari tabungan masyarakat.
Sama seperti halnya kedua negara
yang telah saya sebutkan diatas, negara Thailand termasuk dalam kategori dengan
system perekonomian terbuka. Rasio ekspor terhadap PDB sebesar 74% sebelum
krisis global. Setelah terjadinya krisis global rasio tersebut menurun beberapa
persen.
Produk Domestik Bruto (PDB) AS
selama tahun 2007 sebesar USD 13.8 T.
Diantaranya 80% bersumber dari perekonomian berbasis jasa, sedangkan
perdagangan, perakitan barang pangan dan ritel mencapai 65% dari total sektor
jasa. Amerika Serikat masuk dalam kategori perekonomian terbuka, hal itu jelas
terlihat karena AS adalah kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Mendominasi
sebagai negara investor diseluruh dunia. Namun negara adidaya tersebut kini
sedang mengalami deficit perdagangan
atau jumlah impor melampaui jumlah ekspornya dengan seisi dunia, yang berada
pada kisaran USD736,6 miliar.
Negara Inggris adalah salah satu
negara dengan ekonomi yang kuat. Perusahaan swasta adalah soko guru ekonomi
Inggris yang mengambil 60% dari PDBnya. Meski Inggris menjadi salah satu negara
industry, namun nilai ekspor di tahun 1998 hanya mencapai 6.4%. Di tahun 2008
manufaktrur Inggris mengalami deficit sebesar 20juta pound. Dengan data-data
tersebut saya menggolongkan negara Inggris sebagai negara dengan system
perekonomian semi terbuka.
Dari beberapa contoh negara diatas,
ternyata tidak semua negara maju mencanangkan system perekonomian terbuka,
padahal pada awalnya saya berpikir bahwa negara-negara maju pastilah menganut
system perekonomian terbuka. Karena beberapa factor, seperti sumberdaya alam
yang melimpah, industry dan teknologi yang sudah mumpuni membuat negara
tersebut tidak perlu melakukan perdagangan internasional secara berlebihan.
Kita ambil contoh negara Inggris yang rasio ekspornya hanya mencapai 6.4% dari
PDB .
Namun dalam era
globalisasi, tidaklah mudah menemukan negara dengan system murni perekonomian
tertutup. Sangat sulit jika sebuah negara tidak menjalin kerjasama dengan
negara lain. Walau sekecil apapun, mereka tetap menjalin kerjasama dibidang
yang lain tidak selalu dibidang ekonomi.
Comments
Post a Comment
punya komentar? tuangkan di sini