A.
MENGAPA KETAHANAN NASIONAL DAPAT DIPENGARUHI OLEH HAM, DEMOKRASI, DAN
LINGKUNGAN HIDUP?
Menurut
LEMHANAS, Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri langsung atau tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan
nasional memiliki tiga wajah, yakni sebagai konsepsi atau doktrin, sebagai
kondisi dan sebgai strategi. Sebagai konsepsi, ketahanan nasional adalah suatu
konsepsi khas bangsa Indonesia yang digunakan untuk dapat menanggulangi segala
bentuk dan macam ancaman yang ada. Konsepsi ini dibuat dengan menggunakan
ajaran “Asta Gatra”. Oleh karena itu, konsepsi ini dapat dinamakan “Ketahanan
nasional Indonesia berlandaskan pada ajaran Asta Gatra”. Bahwa kehidupan
nasional ini dipengaruhi oleh dua
aspek yakni aspek alamiah yang
berjumlah tiga unsur (Tri Gatra) dan aspek sosial yang berjumlah lima unsur
(Panca Gatra). Tri Gatra dan Panca Gatra digabung menjadi Asta Gatra, yang
berarti delapan aspek atau unsur.
Ketahanan
nasional sebgai kondisi adalah keadaan keadaan ketananan nasional bangsaa
indoneisa pada suatu waktu. Kondisi ini dapat diukur dengan menggunakan
konsepsi asta gatra. Ketahanan nasional dirumuskan dalam kondisi yang dinamis
dimana kondisi ketahanan nasional dapat meningkat dan menurun.
Ketahanan
nasional sebagai strategi yaitu cara bangsa indonesia menggunakan ajaran asta
gatra yang
berarti mengikutsertakan segala aspek alamiah dan sosial guna
diperhitungkan dalam
menanggulangi ancaman yang ada.
ada
berbagai bentuk ancaman yang mungkin akan dihadapi bangasa Indonesia. Baik
berupa ancaman dari dalam, maupun dari luar negeri. Letjen TNI (Purn) Agus
Widjojo (2016) memaprakan bahwa setelah masa perang dingin antara blok barat
dan blok timur usai, persaingan antar bangasa tidak lagi berdasarkan pada
ideologi semata, namun persaingan itu berkembang ke berbagai kepentingan
lainnya, antara lain: ekonomi, militer, budaya, politik, HAM, demokrasi,
lingkungan hidup, pemenuhan kebutuhan energi, pangan dan air.
Untuk
memperluas dan menjaga hegemoninya, negara bekas blok barat kini melakukan
perubahan cara pendekatan. antara lain dengan mendefinisi paham liberal ke
model neo-liberal; memakai lembaga-lembaga internasional sebagai sarana untuk
mengatur ekonomi dunia ataupun untuk “melakukan intervensi di suatu wilayah”
(seperti: IMF, World Bank, WTO, Organisasi Regional, Dewan Keamanan PBB),
menggunakan berbagai isu utuk melakukan perubahan di berbagai negara (seperti
issue: Demokratisasi, HAM, mempunyai senjata pemusnah massal); menekan berbagai
negara untuk menguasai sumber daya alam dan sumber daya ekonomi menggunakan
issue lingkungan hidup, perburuhan yang tidak adil, pelanggaran Hak Asasi, dan
penghapusan subsidi untuk komoditi ekonomi, serta penerapan sanksi dan
non-tariff barrier untuk melindungi kepentingan internalnya. Bahkan saat ini
negara-negara ini telah mendorong terwujudnya sistem perdagangan dan investasi
“pasar bebas” di dunia, dalam rangka memperluas hegemoni ekonominya.
Sementara
itu, negara bekas komunis juga melakukan perunahan guna memenangkan persaingan
global. China dan rusia misalnya, merubah sistem politik dengan masih meguatkan
kontrol pemerintah yang kuat, selain sistem politik, negara-negara ini juga
merubah sistem ekonomi menjadi sistem ekonomi terbuka dengan tetap dikontrol
pemerintah. Negara-negara bekas komunis ini telah menjadi ngara ekonomi dan
militer yang kuat dan mulai menancapkan pengaruhnya diberbagai negara.
klik2
B.
HAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KETAHANAN NASIONAL
Menurut
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada
semua manusia, tanpa memandang ras, jenis kelamin, kebangsaan, suku, bahasa,
agama, atau status lainnya. Hak asasi manusia meliputi hak untuk hidup dan
kebebasan, kebebasan dari perbudakan dan penyiksaan, kebebasan berpendapat dan
berekspresi, hak untuk bekerja dan pendidikan, dan banyak lagi. Setiap orang
berhak atas hak-hak ini, tanpa diskriminasi.
Mengapa
masalah HAM dapat mempengaruhi ketahanan nasional? Karena seperti yang dijelaksan
sebelumnya, masalah mengenai HAM seringkali digunakan oleh negara maju untuk
memperluas dan menjaga pengaruh negara maju terhadap negara berkembang.
Indonesia
pernah mengalami ancaman ketahanan nasional ini pada konflik Timur timor tahun
1991. Mengutip dari Tirto.id, konflik indonesia-timor timur bermula dari
penembakan masal demostran pro kemerdekaan timor timur oleh tentara indonesia
di pemakanam Santa Cruz.
Berdasarkan
kesaksian, seperti ditulis Paul R. Bartrop sebagaimana dikutip oleh Tirto.id, tentara
Indonesia menembaki massa dengan membabi buta diikuti berondongan senapan
otomatis selama beberapa menit. Tentara Indonesia menembak ke tengah kerumunan
dan membuat para aktivis pro-kemerdekaan tertembak di punggung saat mereka
berusaha melarikan diri. Tentara lainnya menendang dan menusuk korban luka
serta sejumlah orang yang bersembunyi di area pemakaman.
Peristiwa
penembakan ini direkam oleh Max Stahl dan membuka mata internasional terkait
masalah timur timor. Rosihan anwar (2014) sebagaimana dikutip oleh Tirto.id menjelaskan
bahwa peristiwa penembakan ini membuat masalah timor-timur ditaruh di agenda
internasional mengenai HAM. Pakar politik Australia Rebecca Strating (2015) sebagaimana dikutip tirto.id menyebutkan setelah insiden Dili itu, senator
AS meminta Presiden George Bush Sr. agar membantu Timor Timur menentukan nasib
sendiri dengan memasukkan persoalan tersebut dalam agenda resolusi Majelis Umum
PBB.
Menurut
Rebecca Strating, dalam sebuah pernyataan kepada Majelis Umum PBB pada 1994,
Amnesty International bersama lembaga-lembaga hak asasi manusia lain di Asia
Pasifik dan Inggris menyesalkan terjadinya pembantaian Santa Cruz dan
pemenjaraan Xanana Gusmao.
Kendati
ada tekanan dari lembaga-lembaga hak asasi internasional, Indonesia tetap
bersikukuh dengan operasi militernya untuk menumpas “krebo-krebo hutan”—sebutan
untuk kombatan Fretelin yang disematkan ABRI. Tentara Indonesia baru hengkang
dari Lorosae ketika Timor Leste merdeka pada 1999.
Pada
25 Januari 2006, Washington Post pernah melaporkan hasil penelitian Komisi
Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor Timur. Menurut penelitian komisi
itu, Amerika seharusnya bertanggungjawab karena telah mendukung baik secara
politik dan militer kepada Indonesia sejak pertama kali menyerang Timor Timur
pada Desember 1975 dan selama mempertahankan daerah itu selama 24 tahun.
Setidaknya akibat invasi ini lebih dari 100.000 orang telah tewas.
Peristiwa
ini membuktkan bahwa pengaruh masalah HAM terhadap ketahanan nasional sangatlah
besar hingga dapat mengakibatkan disintegrasi kawasan timor timur yang kini
merdeka mejadi negara Timur leste.
C.
DEMOKRASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAHANAN NASIONAL
Secara
umum Demokrasi diartikan pemerintahan rakyat ataupun yang lebih sering dikenal
dengan istilah dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Dalam pemerintahan
rakyat sangat memegang peranan dan lebih berfungsi sebagai subjek pemerintahan.
Secara singkat demokrasi disimpulkan sebagai seperangkat gagasan dan prinsip
kebebasan. Atau dapat juga dimaknakan sebagai penghargaan terhadap harkat
martabat manusia dan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan
sebagai manusia yang mandiri dan dengan ketentuan tertentu menyampaikan
pendapatnya secara bermartabat pula.
Institut for Democracy and Electrolal Asistance (IDEA), stockholm (2017)
sebagaimana dikutip Azyumardi Azra (2018) mengartikan ketahanan demokrasi
sebagai kemampuan sistem politik (demokrasi) menghadapi, bertahan dan pulih
dari berbagai tantangan rumit dan krisis yang menghadirkan banyak tekanan yang
akhirnya dapat mengakibatkan kegagalan sistemik demokrasi.
Ketahanan
demokrasi sangat terkatit dengan keberhasilan mewujudkan pemilu berintegritas.
Maka dari itu, lembaga penyelenggara, para konstentan, masyarakat sipil dan
warga pemilih perlu mengawal pemilu.
klik3
Ketahanan
demokrasi juga sangat bergantung pada sukses atau gagalnya demokrasi dalam
meningkatkan kualitas kehidupan warga. Hal ini merupakan tantangan berat karena
demokrasi mendorong munculnya eksplosi harapan untuk kehidupan lebih baik,
khususnya di negara-negara yang relatif baru dalam menerapkan demokrasi seperti
Indonesia.
Oleh
karenanya, demokrasi dapat memiliki ketahanan berkelanjutan jika rezim produk
pemilu mampu menjalankan pemerintahan secara efektif untuk peningkatan kualitas
kehidupan rakyat. Sebaliknya, ketahanan demokrasi bisa rapuh jika rezim hasil
pemilu tidak mampu mewujudkan harapan dan janji demokrasi untuk kehidupan lebih
sejahtera dan berkeadilan.
M.
B. Pranowo (2010) menyebutkan bahwa ketahanan nasional membutuhkan sistem
politik dan demokrasi yang matang. Ketahanan nasional tidak dapat dibangun
diatas otoritarianisme, karena telah terbukti otoritariansime menghancurkan
ketahanan nasional itu sendiri. Hal ini telah dibuktikan dengan keruntuhan
otoritarianisme Uni Soviet, Jerman Timur, dan beberapa negara eropa timur
lainyya.
Indonesia
telah memilih demokrasi sebagai penunjang utama ketahanan nasional. Pilihan ini
merupakan antitesis dari pilihan sebelumnya karena kegagalan otoritarianisme
menjaga ketahanan nasional. Ancaman disintegrasi lebih banyak terjadi dijaman
otoriter dibanding jaman demokratis. Ancaman disintegrasi Aceh pun dapat
selesai dijaman demokratis.
D.
LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAHANAN NASIONAL
Masalah
lingkungan hidup sangat besar pengaruhnya terhadap ketahanan nasional bahkan
ketahanan global karena Masalah mengenai lingkungan hidup tidak mengenal batas
suatu wilayah negara. Agussalim dan Armawi (1997) menyebutkan bahwa ancaman
akibat permasalahan lingkungna hidup bersifat global. Misalnya kebakaran hutan
di Indonesia, masalah yang timbul akibat kabut asap dari kebakaran ini tidak
hanya dirasakan di indonesia saja, tapi juga beberapa negara tetangga seperti
Singapura dan Malaysia. Masalah mengenai lingkungan hidup juga bisa berdampak
ke bidang ekonomi dan kesehatan. Kabut asap dari kebakaran hutan dapat
menyebabkan penghentian penerbangan di wilayah terdampak yang mengakibatkan
kerugian besar, belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk menanggulangi
bencana tersebut.
Karena
masalah lingkungan hidup adalah masalah global, maka penyelesaian masalah ini
juga bersifat global dan mengugurkan klaim bahwa masalah lingkungan hidup
adalah masalah dalam negeri (kedaulatan) yang sifatnya tidak bisa dicampuri
oleh negara lain. Hal ini dengan sendirinya dapat mengundang maslaah serius
terhadap konsep kedaulatan. Penggundulan hutan misalnya, tidak lagi dapat di
klaim sebagai masalah dalam negeri Indonesia, tapi sudah menjadi urusan semua
umat manusia.
Comments
Post a Comment
punya komentar? tuangkan di sini