A.
PENGERTIAN ALINEA
Paragraf adalah
sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu
unit buah pikiran untuk mendukung buah
pikiran yang lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh
tulisan (Wiyanto, 2004: 15).
B.
STRUKTUR ALINEA
Alinea terdiri
atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok alinea.
Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama.
C.
SYARAT-SYARAT ALINEA
1.
Kohesi / Kesatuan
Kesatuan dalam sebuah paragraf akan terpenuhi apabila
informasi-informasi dalam paragraf itu tetap dikendalikan oleh gagasan utama.
Dalam paragraf mungkin terdapat beberapa gagasan tambahan, tetapi,
gagasan-gagasan itu tentap dikendalikan oleh gagasan utama. Agar hal itu dapat
dicapai, penulis harus senantiasa mengevaluasi apakah kalimat-kalimat yang
ditulisnya itu berhubungan erat dengan gagasan utama (Alwi (editor): 2001:8).
2.
Koherensi / kepaduan
paragraf padu berarti adanya hubungan antarkalimat yang erat antara kalimat
satu dengan kalimat yang lainnya. Kepaduan paragraf dipengaruhi juga oleh
kalimat utama dan kalimat penjelasnnya.
Kepaduan antarkalimat dalam sebuah paragraf digunakan untuk memudahkan
seseorang dalam memahami isi sebuah paragraf. Paragraf yang disusun dengan
kalimat yang padu akan mengajak pembaca menikmati tulisan dan memahaminya
secara urut dari awal hingga akhir.
Cara yang dapat dilakukan agar kalimat-kalimat dalam paragraf menjadi padu
adalah sebagai berikut.
a.
Mengulang kata atau kelompok kata yang sebelumnya
sudah disebutkan dengan menggunakan kata/ kelompok kata yang sama atau
menggunakan sinonimnya. Selain itu dapat juga menggunakan kara rujukan.
b.
Menggunakan kata penunjuk itu, ini, tersebut, atau
dengan kata di atas.
c.
Membangun urutan ide yang jelas tiap paragrafnya.
d.
Menggunakan kata konjungsi antarkalimat dan antar
paragraf yang baik.
klik2
D.
TUJUAN PEMBENTUKAN ALINEA
1.
Memudahkan pengertian dan pemahaman
dengan cara menyekat-nyekat ide pokok yang satu dari ide pokok yang lain
berdasarkan keharusan untuk mengungkap satu ide pokok saja pada setiap
paragraf. Hal ini sekligus menunjukkan adanya penghentian secara wajar dan
formal sebelum beralih ke paragraf berikutnya. Jika terdapat dua atau lebih ide
pokok, paragraf tersebut perlu dipecah menjadi dua atau lebih paragraf.
2.
Memudahkan pembaca mengikuti uraian
penulis secara sistimatis dari ide yang satu ke ide yang lain sehingga
pemusatan perhatian dapat dilakukan terhadap setiap ide yang diungkapkan dalam
karya tulis tersebut.
E.
MACAM-MACAM ALINEA
1.
Berdasarkan jenis nya
a.
Eksposisi, Berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
b.
Argumentasi, Bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/
bukti.
c.
Deskripsi, Berisi gambaran mengenai
suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau
mendengar hal tersebut.
d.
Persuasi, Bertujuan mempengaruhi
emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
e.
Narasi, berisi rangkaian peristiwa
yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Alinea jenis ini sebagian
besar berdasarkan imajinasi.
2.
Macam-macam alinea berdasarkan
tujuannya
a.
alinea pembuka, alinea pembuka
biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
b.
alinea penghubung, alinea penghubung
berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik,
alinea ini lebih panjang dari pada alinea pembuka. Sifat alinea-alinea
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang
bersifat deskriptif, naratif, eksposisis, alinea-alinea itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa alinea disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada alinea-alinea yang menekankan pendapat
pengarang.
c.
alinea penutup, Alinea penutup biasanya berisi
simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
3.
Macam-macam alinea berdasarkan letak
kalimat utama
a.
alinea deduktif, ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal alinea dan dimulai dengan pernyataan umum
yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
b.
alinea induktif, ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di akhir alinea dan diawali dengan uraian atau
penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
c.
alinea campuran, ditandai dengan
terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang
terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
4.
Macam-macam alinea berdasarkan isi.
a.
Alinea deskripsi
Alinea deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum
secara nyata dan tema alinea tersirat dalam keseluruhan alinea. Biasanya
dipakai untuk menggambarkan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
b.
Alinea proses
Alinea proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan
pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan
suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
c.
Alinea efektif
Alinea efektif adalah alinea yang memenuhi ciri alinea yang baik.
Alineanya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas.
Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
Comments
Post a Comment
punya komentar? tuangkan di sini