1.
PENGERTIAN
GLOBALISASI
Globalisasi berasal dari kata globe , yang artinya bundar seperti
bola. Globalisasi artinya proses sesuatu yang sudah mendunia, termasuk
perubahan sosial di Indonesia (Mulyadi, 2015 : 38). Globalisasi dipicu oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang komunikasi dan telekomunikasi
yang berlangsung sejak penghujung abad ke-20.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi
lain. Dengan kata lain, kemunculan sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang
membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.
Menurut Cohen dan Kennedy menyatakan bahwaglobalisasi adalah “seperangkat
transformasi yang saling memperkuat” dunia.
2.
PENYEBAB
TERJADINYA GLOBALISASI
1.
2.
2.1.
Kemajuan di bidang teknologi
transportasi yang meudahkan aktivitas aliran barang atau orang ke berbagai
Negara
2.2.
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang berperan menjamin kemudahan dalampertukaran ekonomi atau
informasi antar Negara
2.3.
Kerjasama ekonomi internasional yang
memudahkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan antar Negara yang terjalin dengan
erat, juga berdirinya unit-unit ekonomi yang bersifat trans-nasional, dengan
Wordl Trade Organization (WTO) yang bertugas mengurus, mengawasi, dan mengadili
serta memberi sanksi kesepakatan perdagangan bebas yang dikendalikan oleh
Negara-negara maju.
klik2
3.
DAMPAK
GLOBALISASI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL DI TINGKAT LOKAL ATAU KOMUNITAS.
Istilah komunitas berkaitan dengan banyak fenomena, pola
penafsiran, dan juga asosiasi.terjadi banyak kerancuan makna tentang istilah
komunitas yang telah melampaui batas pengertian pertamanya yang lazim digunakan
oleh para sosiolog. Komunitas biasanya merujuk pada suatu kelompok lingkungan
yang para anggotanya menghuni ruang fisik atau wilayah geografik yang sama di
lingkungan tetangga, desa, atau, kota. Komunitas juga diartikan sebagai suatu
kelompok yang anggotanya memiliki ciri-ciri serupa, yang biasanya di himpun
oleh suatu rasa memiliki atau bias pula oleh ikatan dan interaksi social
tertentu yang menjadikan kelompok itu sebagai suatu entitas social tersendiri.
Contohnya: suatu suku bangsa atau kelompok etnik, kaum beragama
tertentu, kalangan akademik, atau komunitas profesional.
Perubahan sosial dan
globalisasi mendorong munculnya frasa pengembangan komunitas yang biasanya
digunakan untuk menyebut proyek-proyek pengembangan suatu daerah yang
menyertakan keterlibatan aktif pada penduduknya. Proyek-proyek itu bias dalam
bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, pembangunan infrastruktur
seperti jalan raya, sumur umum, jaringan irigasi, perbaikan sarana pertanian,
peningkatan fasilitas manufaktur, atau pembinaan kegiatan komersial.
Pengembangan komunitas dalam era globalisasi tidak lagi di batasi pada
wilayah-wilayah teritorial yang bersifat lokal. Misalnya, dalam hal upaya
peningkatan kesejahteraan material atau kehidupan ekonomi, akan memunculkan
keadaan dimana segenapaspek ekonomi, pasokan dan permintaan bahan mentah,
informasi dan transformasi tenaga kerja, distribusi hasil poduksi atau kegiatan
pemasaran menyatu atau terintegrasi dan kian terjalin dalam hubungan saling
ketergantungan yang berskala luas (duniawi).
Globalisasi merupakan proses yang tidak mungkin dibendung oleh
suatu bangsa. Bangsa yang menolak globalisasi berarti bangsa tersebut akan
tertinggal dan terbelakang. Pada saat ini pengaruh globalisasi dapat dilihat di
setiap segi kehidupan manusia, baik dari gaya pakaian, gaya hidup, cara
berpakaian, cara berkomunikasi, ataupun tradisi yang ada pada suattu komunitas.
Jika padasuatu komunitas telah terpengaruh globalisasi, maka sudah dapat
dipastikan terdapat perubahan di beberapa segi kehidupannya. Dibawah ini akan
diuraikan mengenai dampak atau pengaruh globalisasi terhadap komunitas lokal,
beberapa dampak tersebut dapat dilihat dari hal-hal berikut :
klik3
3.1.
Komunikasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat arus
globalisasi. Keberadaan internet serasa memperpendek jarak antarnegara. Di era
globalisasi ini, masyarakat banyak diuntungkan karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan komunikasi. Dengan alat yang semain canggih di era globalisasi,
seseorang dapat dengan cepat dan mudah mendengar, melihat, dan meniru
kebudayaan asing. Berbagai peristiwa di belahan dunia terutama dari
negara-negara maju juga bisa dengan cepat kitta peroleh.Pada akhirnya adalah
bahwa setiap orang harus siap menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada era globalisasi.
3.2.
Perjalanan
Pada era globalisasi saat ini banyak pilihan angkutan untuk
melakukan peerjalanan. Di Indonesia sendiri terdapat angkutan darat, laut, dan
udara. Berkaitan dengan tingkat kegiatan masyarakat yang semakin sibuk,
seseorang akan mengutamakan perjalanan yang cepat, praktis, aman dan murah.
Dengan demikian, akan mempercepat mobilitas mereka.
Perjalanan pada era globalisasi ini dilakukakn menggunakan sarana
perhubungan yang sudah modern. Mobil, kapal, ataupun pesawat terbang bisa
menjadi pilihan setiap perjalanan. Dengan menggunakan pesawat terbang, jarak
yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang singkat. Berbeda dengan dulu,
perjalanan jarak jauh bisa memakan waktu hingga berhari-hari.
3.3.
Gaya hidup
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia
dalam suayu kehidupan bersama. Gaya hidup tradisional mulai ditinggalkan,
masyarakat mulai beralih ke gaya hidup yang lebih modern.Pada kehidupan yang
modern, tuntutan hidup yang lebih nyaman, lebih praktis, lebih efisien, dan
efektif ada nilai tambah. Masyarakat akan berusaha untuk memenuhi tuntutan
tersebut.
Kita harus berhati-hati dalam menyikapi gaya hidup yang modern
karena ada beberapa gaya hidup modern yang kurang sesuai dengan nilai dan
budaya bangsa Indonesia. Beberapa gaya hidup modern yang positif yaitu,
menghargai waktu, bekerja keras, dan suka menuntuk ilmu. Sementara gaya hidup
modern yang negatif yaitu, konsumtif, pergaulan bebas, suka berfoya-foya, dll.
3.4.
Tradisi
Di era globalisasi ini hendaknya kita lebih bijak memilih tradisi-tradisi
yang harus dipertahankan ataupun tradisi yang harus ditinggalkan. Tradisi
sebagai seni untuk kepentingan pariwisata dan sebagai kekayaan budaya bangsa
Indonesia bisa dipertahankan hidup ditengah-tengah masyarakat, misalnya upacara
Sekaten di Solo dan upacara Kasada di Bromo.
Comments
Post a Comment
punya komentar? tuangkan di sini