Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dilihat dari
Pelaksanaan Demokrasi yang pernah ada di Indonesiai ini. Pelaksanaan demokrasi
di indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periodesasi antara lain :
1.
Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).
Tahun
1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke
Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal
itu disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih
terdapat sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD
1945 yang berbnyi sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala
kekuasaan dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari
kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah mengeluarkan
:
a.
Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945,
KNIP berubah menjadi lembaga legislatif.
b.
Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang
Pembentukan Partai Politik.
c.
Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang
perubahan sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer
2.
Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama
klik 2
a.
Masa Demokrasi Liberal 1950 – 1959
Masa demokrasi liberal yang
parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara
bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen,
akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.
Namun demikian praktik
demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan :
a.
Dominannya partai politik
b.
Landasan sosial ekonomi yang masih lemah
c.
Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti
UUDS 1950
d.
Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :
e.
Bubarkan konstituante
f.
Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950
g.
Pembentukan MPRS dan DPAS
b.
Masa Demokrasi Terpimpin 1959 – 1966
Pengertian demokrasi terpimpin
menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan musyawarah untuk
mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan nasional yang progresif
revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:
a.
Dominasi Presiden
b.
Terbatasnya peran partai politik
c.
Berkembangnya pengaruh PKI
Penyimpangan masa demokrasi
terpimpin antara lain:
a.
Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak
yang dipenjarakan
b.
Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh
presiden dan presiden membentuk DPRGR
c.
Jaminan HAM lemah
d.
Terjadi sentralisasi kekuasaan
e.
Terbatasnya peranan pers
f.
Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok
Timur)
Akhirnya terjadi peristiwa
pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI yang menjadi tanda akhir dari
pemerintahan Orde Lama.
klik3
3.
Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 – 1998
Dinamakan juga demokrasi
pancasila. Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat
Perintah 11 Maret 1966, Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD
1945 secara murni dan konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada
rakyat pembangunan disegala bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada
masa orde baru berhasil menyelenggarakan Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982,
1987, 1992, dan 1997.
Namun demikian perjalanan
demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:
a.
Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada
b.
Rekrutmen politik yang tertutup
c.
Pemilu yang jauh dari semangat demokratis
d.
Pengakuan HAM yang terbatas
e.
Tumbuhnya KKN yang merajalela
Sebab jatuhnya Orde Baru:
f.
Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )
g.
Terjadinya krisis politik
h.
TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba
i.
Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto
untuk turun jadi Presiden.
4.
Pelaksanaan Demokrasi Reformasi {1998 - Sekarang).
Berakhirnya masa orde baru
ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden Soeharto ke Wakil Presiden
BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
Masa reformasi berusaha membangun
kembali kehidupan yang demokratis antara lain:
a.
Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang
pokok-pokok reformasi
b.
Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR
tentang Referandum
c.
Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara
yang bebas dari KKN
d.
Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa
Jabatan Presiden dan Wakil Presiden RI
e.
Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV
Pada Masa Reformasi berhasil
menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua kali yaitu tahun 1999 dan tahun 2004.
REVERENSI
http://studyandlearningnow.blogspot.com/2013/06/sejarah-perkembangan-demokrasi-di.html
gambar : Google.com
Comments
Post a Comment
punya komentar? tuangkan di sini